Teori sifat : merupakan awal penting berpisahnya dari pengukuran kualitatif yangmenjadi ciri khas gerakan pengikut Freud dan neo – Freud (misalnya, pengamatan pribadi, pengalaman melaporkan diri sendiri, analisis mimpi, teknik proyektif).
Tes kepribadian yang sangat sesuai
dengan kebutuhan tertentu ini mengukur berbagai sifat seperti keinovatifan konsumen
(seberapa besar kemauan seseorang untuk menerima berbagai pengalaman baru),
materialism konsumen (tingkat kecendrungan konsumen pada “kepemilikan
duniawi”), etnosentrisme konsumen (kemungkinan konsumen untuk menerima ataun
menolak berbagai produk buatan luar negeri).
Lima contoh bagaimana sifat
kepribadian dapat digunakan dalam riset :
· Keinovatifan konsumen : pengukuran
untuk menaksir tingkat keinovatifan konsumen, karena ukuran sifat kepribadian
tersebut memberikan wawasan yang penting mengenai sifat dan batas- batas
kesediaan konsumen untuk berinovasi.
·
Dogmatisme : sebuah sifat
kepribadian yang mengukur tingkat kekakuan (versus ketebukaan) yang
ditunjukkan individu terhadap hal yang belum dikenal dengan baik dan terhadap
informasi yang berlawanan dengan kepercayaan mereka yang sudah mendalam.
·
Karakter social : Sifat kepribadian
yang berkisar dari pengarahan diri sendiri ke pengarahan oleh orang lain.
·
Tingkat stimulasi optimum : riset
ini menemukan bahwa tingkat stimulasi optimum (TSO) berkaitan dengan kesediaan
yang lebih besar untuk mengambil resiko, mencoba berbagai produk baru, menjadi
inovatif, mencari informasi yang berhubungan dengan pembeliaan, dan menerima
fasilitas eceran yang baru daripada TSO yang rendah.
·
Sifat mencari variasi-kesenangan
baru : sifat yang digerakkan oleh kepribadian yang persis sama dan berhubungan
dengan TSO, pencari variasi atau kesenangan baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar